cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Furnace
ISSN : 25551801     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021" : 6 Documents clear
Pengaruh Media Pendingin Solution Treatment Paduan Ti-6Al-6Mo terhadap Struktur Mikro dan Modulus Elastisitas Hasil Canai Panas untuk Aplikasi Biomedis Akmal Muzakki; Ali Alhamidi; Fendy Rokhmanto
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Titanium padauan Ti-6Al-4V banyak digunakan sebagai biomaterial karena memiliki nilai modulus yang rendah sebesar 110 GPa, tetapi karena lapisan oksida VO2 yang bersifat racun, paduan Ti-6Al4V sudah mulai ditinggalkan dan dikembangkan material pengganti seperti Ti-6Al-6Mo yang memiliki ketahanan korosi dan kekuatan yang baik. Pada studi ini paduan Ti-6Al-6Mo as-cast dihomogenisasi pada temperatur 1150° C selama 12 jam kemudian dicanai panas dengan ukuran reduksi 50% (dari tebal 11 mm menjadi 5,5 mm) pada temperatur 1050° C dan waktu penahanan selama 30 menit. selanjutnya di solution treatment pada temperatur 1150° C selama 3 jam dan di didinginkan dengan media oli, air dan air es. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan mikroskop optik dan SEM-EDS. Analisis fasa diamati dengan uji XRD. Hasil pengamatan mikroskop optik menunjukkan terbentuknya bentuk whidmanstatten dan butir α pada saat pendinginan air es, air dan oli. Lalu nilai penurunan modulus elastisitas paling rendah dicapai pada solutiontreatment dengan menggunakan media pendingin air dengan modulus elastisitas sebesar 107.4 GPa. Hal ini konsisten dengan hasil intensitas fasa β yang tinggi dan fasa α/α’ yang rendah.
Perilaku Bake Hardening Baja Ultra Row Carbon dengan Variasi Pre Strain, Temperatur, dan Waktu Paint Baking Dikki Purwantoni; Alfirano Alfirano; Andinnie Juniarsih
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bake hardening steel merupakan baja lembaran yang memiliki sifat mampu bentuk yang baik selama proses pembentukan (press forming) kemudian kekuatan dan kekerasannya akan meningkat setelah dilakukan proses paint baking. Konsep dasar pembuatan bake hardening steel adalah menyisakan sejumlah kecil atom karbon (C) terlarut di dalam baja, dan mengatur nitrogen (N) yang terlarut agar terikat sebagai senyawa yang stabil. Aplikasi bake hardening steel banyak dijumpai pada industri otomotif seperti bodi mobil. Di dalam penelitian ini digunakan baja ultra low carbon dengan variasi perlakuan yang diberikan seperti pre strain 0, 5, dan 10%, temperatur paint baking 90, 170, dan 3000C serta waktu paint baking 5, 20 dan 45 menit. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan pengamatan metalografi untuk melihat struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jumlah pre strain sangat mempengaruhi terhadap kekuatan dan kekerasan material, seperti yang terjadi pada temperatur 1700C dengan waktu 20 menit, terjadi peningkatan yield strength dari 164 Mpa, 225 Mpa, dan 250 Mpa. Begitu juga bake hardenability meningkat dari -1 Mpa, 65 Mpa, dan 95 Mpa. Baja ultra low carbon menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan baja low carbon. Nilai maksimum bake hardenability baja ultra low carbon sebesar 95 Mpa, sedangkan baja low carbon sebesar 77 Mpa.
Pengaruh Amonium Bikarbonat terhadap Sifat Kekerasan Permukaan pada Low Alloy Steel AISI 4340 dengan Metode Pack Nitriding Andinnie Jurniarsih; Ikmal Ikmal; Anistasia Milandia
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pasar industri permesinan, maka permintaan akan baja jenis tool steel juga semakin meningkat. Namun, harga tool steel yang tinggi membuat industri permesinan perlu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk penggantian suku cadang tool steel. Oleh karena itu, pada penelitian ini, baja AISI 4340 dijadikan material alternatif karena harganya lebih ekonomis. Namun, karena kekerasan baja AISI 4340 lebih rendah dibandingkan dengan tool steel, maka dilakukan proses pack nitriding dengan serbuk amonium bikarbonat dengan tujuan agar kekerasan permukaan baja AISI 4340 setara dengan tool steel. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel baja AISI 4340 rounded bar diameter 16 mm dan panjang 25 mm. Baja AISI 4340 dan amonium bikarbonat dimasukkan pada tabung nitridasi tertutup dan dipanaskan dengan muffle furnace. Variasi temperatur yang digunakan 450, 550, dan 650℃ dengan waktu tahan 1, 3, dan 5 jam serta berat amonium bikarbonat sejumlah 42,5 gr; 85 gr; dan 127,5 gr. Berdasarkan hasil yang diperoleh, variasi berat amonium bikarbonat tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil kekerasan tertinggi diperoleh dengan nilai 42 HRC pada sampel dengan variasi temperatur 650℃, waktu 5 jam, dan berat amonium bikarbonat 127 gr.
Simulasi Proses Continouus Annealing untuk Perbaikan Sifat Mekanik Baja Lembaran Canai Dingin JIS G3141 SPCE di PT Krakatau Steel Imam Nur Fathoni; Riyangga Purnawansya Ardhi; Ika Wulandari; Roihaposan Nikolas Sembiring; Muhammad Dimaz; Alfirano Alfirano
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja adalah material yang banyak berperan penting, jenis baja lembaran karbon rendah yang banyak digunakan karena aplikasinya yang luas seperti dalam pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif, pipa dan sebagainya. Proses produksi baja lembaran baja canai dingin melibatkan pengerjaan dingin yang menyebabkan peningkatan sifat mekanik pada baja lembaran sehingga bersifat getas. Sifat getas material ditandai dengan nilai persen elongasi < 5%. Continuous Annealing dilakukan untuk menurunkan sifat mekanik. Sifat mekanik material dipengaruhi oleh ukuran butir, untuk mendapatkan sifat mekanik yang sesuai maka dilakukan peningkatan ukuran butir. Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan temperatur annealing terhadap sifat mekanik baja lembaran karbon rendah. Peneliti menggunakan baja canai dingin dengan ketebalan 1 mm. Sampel dipotong sesuai standar JIS Z 2241. Sampel dilakukan karakterisasi awal sebelum dilakukan continuous annealing. Proses continuous annealing menggunakan menggunakan variasi temperatur temperatur anil 800, 850, dan 900℃, serta dilakukan proses overaging 400℃ selama 1 menit. Karakterisasi akhir seperti uji tarik dan pengamatan metalografi dilakukan terhadap sampel setelah Continuous Annealing. Diperoleh hasil seperti terbentuknya ferit dan perlit, semakin tinggi temperatur annealing dan semakin lama waktu annealing menghasilkan penurunan sifat mekanik, dan temperatur anil optimal di riset ini pada 900℃ dengan waktu tahan 136,5 detik dan menggunakan overaging 400℃ selama 1 menit dengan menghasilkan nilai yield strength terendah yang diperoleh sebesar 216 MPa.
Upaya Nilai Tambah Sludge Scale Sebagai Bahan Baku Pelet Bijih Pelet Soesaptri Oediyani; Anistasia Milandia; Maya Saputri
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah baja semula termasuk ke dalam limbah B3 tetapi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran XIV limbah industry besi dan baja dikategorikan sebagai Limbah Non-B3. Sludge scale adalah salah satu limbah proses pembuatan baja yang belum dimanfaatkan sehingga perlu diberikan nilai tambah mengingat masih mengandung besi dalam jumlah besar sebagai contoh sludge scale BOF dalam keadaan kering mengandung 50 – 60% Fe. Salah satu upaya pemanfaatan sludge scale adalah pembuatan pelet besi menggunakan bahan baku sludge scale. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan nilai kuat tekan, porositas dan reducibility pelet dengan menggunakan variasi binder yaitu bentonit, molase dan dekstrin dengan komposisi masing-masing 0,5 , 2,5 dan 5%. Temperatur firing yang digunakan yaitu 1200 dan 1300oC. Hasil penelitian menghasilkan kuat tekan tertinggi pada 5% bentonit sebesar 2000N/pelet, porositas dan reducibility tertinggi pada 0,5 % molase masing-masing sebesar 48,67% dan 8,82% reduksi per menit.
Pengaruh Annealing terhadap Fasa dan Mikrostruktur Lapisan Fe-Mo-Al pada Baja Karbon Rendah yang Didepositkan dengan Teknik Pemanduan Mekanis Novan Hakiki; Suryana Suryana; Toto Sudiro
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baja merupakan salah satu logam yang paling banyak dimanfaatkan terutama baja karbon rendah [World Steel Association, 2014]. Baja karbon rendah memiliki sifat mekanis yang baik namun memiliki ketahanan oksidasi yang rendah pada temperatur tinggi [Zhou, 2008]. Untuk melindungi logam pada temperatur tinggi dilakukan pelapisan dengan penambahan unsur seperti Fe Mo dan Al. Fasa intermetalik Fe-Al memiliki ketahanan korosi yang baik pada atmosfer karburasi, sulfidasi dan oksidasi [Haghighi, 2010]. Pemaduan mekanis merupakan salah satu metode untuk membentuk lapisan pada substrat secara mudah dan murah [Yongcan, 2014]. Pelapisan dengan teknik pemaduan mekanis dilakukan dalam shaker mill kemudian di annealing dengan temperatur 700oC dengan waktu tahan 1 jam. Kemudian dianalisa ketebalan lapisan yang berhasil didepositkan dengan menggunakan mikroskop optik. Karakterisasi fasa yang terbentuk sebelum dan setelah perlakuan panas dengan XRD dan mapping SEM-EDX untuk mengetahui distribusi unsur pada lapisan. Hasil menunjukan bahwa lapisan Fe-Mo-Al terdeposisi pada substrat. Penambahan Al menunjukan peningkatan ketebalan lapisan coating dengan rata-rata ketebalan 45,625µm menjadi 317,275µm dengan penambahan 50Al wt%. Proses annealing mendorong terbentuknya fasa-fasa intermetalik FeAl dan MoAl serta meningkatkan kerapatan lapisan coating yang terbentuk.

Page 1 of 1 | Total Record : 6